Cari Blog Ini

Kamis, 29 Desember 2011

pengaruh zat penghambat tumbuh pada tanaman Zinnia


Pengaruh Zat Penghambat Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Tanaman Zinnia

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II
Acara Praktikum        : Pengaruh Zat Penghambat Tumbuh (Paklubutrazol) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Zinnia/ Tagetes/ Impatiens.
Tujuan                         : Mengetahui pengaruh zat penghambat tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman Zinnia/ Tagetes/ Impatiens.
Hasil dan Pembahasan :
A.    Hasil


















B.     Pembahasan
Zat penghambat tumbuh adalah zat yang menghambat pertumbuhan pada tanaman, sering didapat pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk atau dalam dormansi (Salisbury dan Ross, 1992). Inhibitor menyebar disetiap organ tubuh tanaman tergantung dari jenis inhibitor itu sendiri. Beberapa jenis inhibitor adalah merupakan bentuk phenyl compound termasuk phenol, benzoic acid, cinamic acid dan coffeic acid. Gallic acid dan shikimic acid merupakan turunan dari benzoic acid. Selanjutnya ia mengemukakan pula bahwa gallic acid dapat diketemukan pada buah yang matang, sedangkan ferulic acid dan p-coumaric acid merupakan kofaktor untuk IAA oksida (Heddy, 1989).
Zat penghambat tumbuh terdapat dua macam yaitu alami dan sintetik. Zat penghambat tumbuh alami yaitu Abscissic acid (ABA) sedankan Zat penghambat tumbuh buatan yaitu retardant. Abscisic acid dapat dijumpai pada daun, batang, rizoma, ubi (tuber), tunas (bud), tepung sari, buah, embrio, endosperm, ataupun kulit biji (seed coat) misalnya pada tanaman kentang, kacang, apel, adpokat rose dan kelapa. Plant growth retardant adalah inhibitor yang berperan dalam menghambat aktivitas apical meristematic. Zat kimia yang dikelompokan dalam growth retardant adalah : Amo-1618, Phosfon-D, CCC (cycocel), SADH (succinic acid-2,2-dimethyl hyrdazide) dan Morphactins (methyl-2-chloro-9-hydroxy fluorene-9-carboxylate/IT 3456 dan n-butyl-9-hydroxyfluerene-9-carboxylate/IT 3233).
Menurut Dahlia (2001), retardan adalah senyawa organik sintetik yg dapat menghambat pemanjangan sel pd meristem sub apikal, mengurangi laju perpanjangan batang tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan daun tanpa mendorong pertumbuhan abnornal. Fungsi retardan dalam tanaman yaitu sebagai inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan gibbberellin pada perpanjangan batang. retardant ini aktifasinya berlawanan dengan gibberellin. MH (Maleic Hydrazide) sering digunakan sebagai herbisida dalam konsentrasi yang tinggi. Aktifitas MH ini menghambat aktifitas meristematic, sehingga menghambat perpanjangan batang. Begitu pula morphactin dan turunannya, dengan menggunakan konsentrasi yang tinggi, dapat dipergunakan sebagai weed killer. Peranan bahan kimia ini adalah menghambat perpanjangan batang dan berfungsi pula untuk memecahkan auxillary bud. Paklobutrazol adalah bahan aktif berbentuk suspensi berwarna kuning kecoklatan yang berfungsi mempercepat waktu pembungaan serta meningkatkan jumlah bunga dan buah pada tanaman mangga. Paklobutrazol juga dapat berfungsi sebagai retardan atau penghambat pertumbuhan. Pemberian paklobutrazol juga menyebabkan warna daun dan batang tanaman menjadi lebih hijau tua. Hal ini karena paklobutrazol meningkatkan kandungan butir-butir hijau daun sehingga proses fotosintesis planlet menjadi lebih baik. Menurut Surachman (2009), penambahan paklobutrazol tersebut bersifat menurunkan aktivitas metabolisme jaringan sehingga menghambat proses pertumbuhan vegetatif.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Zat penghambat tumbuh jenis paklobutrazol lebih cepat menghambat pertumbuhan diameter batang daripada perpanjangan batang.
  2. Konsentrasi zat penghambat tumbuh yang paling cepat menghambat pertumbuhan diameter batang adalah pada konsentrasi 50 ppm sedangkan untuk menghambat perpanjangan batang adalah pada konsentrasi 100 ppm.


















Daftar Referensi
Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press, Malang.

Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. Penerbit CV. Rajawali, Jakarta.

Prawirnata, W. 1989. Dasar–Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid II. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Salisbury, B and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California.

Surachman, D. 2009. Penggunaan beberapa taraf konsentrasi paklobutrazol dalam media konservasi keladi tikus (Typonium flagelliforme Lodd.) in vitro. Buletin Teknik Pertanian 14 (1) : 31 – 33.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar