I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode tradisional yang digunakan
dalam taksonomi klasik adalah pengelompokan individu yang diperoleh dari suatu
lokasi hanya berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi yang dimiliki oleh masing-masing
individu tersebut. Sesungguhnya populasi dari kebanyakan hewan terdiri atas
beberapa phena yang berbeda, sebagai hasil dari beberapa proses seperti variasi
umur, variasi seksual, variasi musiman, polimorfisme dan sebagainya. Kegagalan
mengenai variasi ini akan berakibat pada kesalahan dalam penentuan suatu
species dan kategori tertentu. Oleh karena itu, pemahaman mengenai variasi yang
terjadi pada populasi hewan sangat penting dalam taksonomi.
Secara garis besar, ada dua penyebab
terjadinya variasi, yaitu faktor non genetik dan genetik. Variasi non genetik
dapat terjadi karena adanya variasi umur, variasi musiman pada suatu individu,
variasi musiman pada beberapa keturunan, variasi sosial, variasi habitat,
variasi karena induksi kondisi iklim temporer, variasi yang ditentukan oleh
inang, variasi tergantung kepadatan, variasi alometrik, variasi neurogenik,
variasi traumatik dan variasi induksi parasit serta perubahan pasca kematian.
Variasi genetik terjadi karena adanya seksual mdimorfisme seperti nperbedaan
sek primer dan sek sekunder, gynadromorfi dan intersek, strain seksual dan
uniparental serta variasi diskontinyu dan variasi kontinyu.
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Variasi
Intra Populasi ini adalah untuk mengenali berbagai variasi (umur, seksual,
musiman, polimorfisme) pada suatu populasi hewan serta menentukan spesies hewan
berdasarkan berbagai variasi yang terdapat pada suatu populasi hewan.
MATERI DAN METODE
A. Materi
Materi yang diamati adalah Kadal jantan
dan betina, Katak sawah dewasa, berudu, berudu berkaki, dan telur katak.
Alat yang digunakan yaitu bak
preparat, pinset, jarum preparat, kaca pembesar, buku gambar dan alat tulis.
B. Metode
1. Pemisahan
antara Katak dan Kadal.
2. Menggambar siklus hidup katak sawah dan kadal
beserta organ genitalianya.
3. Preparat
yang telah diamati diawetkan untuk kegiatan identifikasi dan determinasi pada
acara praktikum selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Katak sawah Gambar 2. Kadal
Gambar 3. Siklus Hidup Katak
B. Pembahasan
Variasi intra populasi yaitu
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan dalam suatu populasi.
Variasi di alam dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan
faktor non genetik. Factor genetic yaitu factor yang mempengaruhi variasi
spesies dikarenakan oleh peristiwa pewarisan sifat dari tetua ke keturunannya,
yaitu melalui factor pembawa keturunan (DNA). Factor non genetic yaitu factor
yang mempengaruhi variasi spesies dalam populasi dikarenakan factor selain
genetic, yaitu seperti dikarenakan variasi umur, variasi musiman pada suatu
individu, variasi social, variasi habitat (Inger and Iskandar, 2005).
Variasi pada populasi hewan kadal dapat
terjadi karena adanya seksual dimorfisme seperti perbedaan sek primer dan sek
sekunder yang dimilikinya. Ciri sek primer sendiri adalah merupakan organ yang
berhubungan langsung dengan reproduksi yaitu testis dan salurannya pada kadal
jantan dan ovarium dan salurannya pada kadal betina. Sedangkan sek sekunder
berguna untuk membedakan jenis kadal berdasarkan tanda-tanda dari luar tubuh
kadal, ciri sek sekunder terdiri dari dua jenis :1. Yang tidak mempunyai
hubungan dengan kegiatan reproduksi secara keseluruhan, misalnya bentuk
morfologi dari organ reprodusinya yaitu testis lebih kecil di bandingkan
ovarium. 2. Yang merupakan alat bantu/organ tambahan waktu reproduksi misalnya
organ Gonopodium pada ikan seribu, Myxopterygium (clasper) merupakan modifikasi
sirip perut pada ikan dan Ovipositor berfungsi sebagai alat penyalur telur ke
bivalvia dari ikan Rhodes amarus dan Careoroctus betina (Zug, 1997).
Gambaran
organ genitalia dan organ dalam kadal yaitu :
Menurut
Radiopoetro (1986), klasifikasi kadal adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Scincidae
Genus : Mabouya
Species :Mabouya multifasciata
Katak dewasa apabila diamati
dengan teliti, akan terlihat jelas adanya keragaman variasi atara spesies yang
satu dengan yang lainnya kataki mempunyai badan yang lebar dilengkapi dengan
dua pasang anggota gerak. Anggota gerak bagian depan lebih pendek dan kecil,
serta mempunyai 4 jari, sedangkan bagian belakang jauh lebih besar dan panjang.
Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melompat. Anggota gerak ini
biasanya juga dilengkapi dengan selaput renang untuk memudahkan katak berenang
(Mahardono, 1980).
Metamorfosis pada
Amphibi merupakan salah satu variasi yang ada pada spesies katak. Pengertian metamorfosis sendiri adalah
perkembangan yang merubah secara keseluruhan bentuk, fisiologis maupun
biokimiawi individu, sedangkan pada beberapa insekta, metamorfosis hanya
bersifat melengkapi bentuk larva dengan perlengkapan-perlengkapan untuk menjadi
bentuk dewasanya. Perubahan-perubahan metamorfik benar-benar merubah seluruh
jaringan dan organ. Variasi yang terjadi pada katak yaitu variasi umur
yaitu variasi yang tergantung dari umur hewan itu sendiri dan tiap-tiap umur
memiliki ciri-ciri khas tersendiri (Mahardono,
1980).
Klasifikasi
katak sawah adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Fejervarya
Species :Fejervarya cancrivora
Berdasarkan
hasil praktikum didapatkan hasil bahwa katak merupakan hewan yang memiliki
variasi yaitu variasi seksual jantan dan betina, pada organ genitalia kadal
jantan ujuran testis yang sebelah kanan lebih besar serta letaknya lebih tinggi
bila dibandingkan dengan yang sebelah kiri begitu juga ovarium pada kadal
betina. Katak mempunyai variasi yang dipengaruhi oleh umur. Katak memiliki
siklus hidup mulai dari telur, berudu, berudu berkaki, katak berekor, dan katak
dewasa. Katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan
induknya di air, di sarang busa
atau di tempat-tempat basah lainnya. Telur-telur katak menetas menjadi berudu
atau kecebong, yang bertubuh mirip ikan
gendut, bernafas dengan insang
dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki
belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor
dan bergantinya insang dengan paru-paru.
Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak
kecil (Inger and Iskandar, 2005).
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Variasi di alam dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor genetik dan faktor non genetik.
2. Variasi
intra populasi yaitu perbedaan-perbedaan yang terdapat pada hewan-hewan dalam
suatu populasi.
3. Metamorfosis pada Amphibi merupakan salah
satu variasi yang ada pada spesies katak.
B. Saran
Praktikum ini kaena ada pengamatan
tentang variasi seksual pada kadal jadi
diharapkan tiap kelompok ada pembedahan pada kadal jantan dan betina supaya
lebih memahami penjelasan dari masing-masing asisten.
DAFTAR REFERENSI
Inger, R.F. and Iskandar, J.
T. 2005. A Collection of Amphibians From West Sumatra With Description of A New
Species of Megrophys (Amphibia:Anura). The Raffles Bulletin Zoology.
53(1)133-142.
Mahardono, A. 1980. Anatomi
Katak. PT Intermasa, Jakarta
Radiopoetro. 1986. Zoologi.
Erlangga, Jakarta.
Zug, G. R. 1997. Herpetology :
An Introduction Biology of Amphibian and Reptiles. Academic press, Inc., New
York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar