Cari Blog Ini

Kamis, 29 Desember 2011

mimosa pudica


I.                   PENDAHULUAN
Putri malu atau Mimosa pudica adalah tanaman perdu yang termasuk suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup dengan sendirinya saat disentuh. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh.Gerak ini disebut seismonasti, yang dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan (Morikawa, 2003).
Tanaman ini memiliki bentuk daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, berwarna hijau. Bila daun disentuh akan menutup. Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.
Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA.  Tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah. Sumber nitrogen yang terdapat dalam tanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi (Foley, 1993).













II.                MATERI DAN METODE

A.    Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah timbangan analiktik. Bahan yang digunakan adalah dua buah tanaman putri malu (Mimosa pudica).

B.     Metode
1.      Pilihlah tumbuhan Mimosa pudica yang cukup besar telah berbunga dan atau berpolong disekitar kampus.
2.      Cabutlah tumbuhan tersebut.
3.      Hitunglah jumlah bintik akar, bunga, dan polong yang ada pada tumbuhan tersebut.
4.      Timbanglah tanaman Mimosa pudica dengan menggunakan timbangan analitik.
5.      Gunakan data dari 3 kelompok lain dan sajikan dalam tabel.

                                              












III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Putri Malu (Mimosa pudica)
Kelompok
Individu
Jumlah bintil akar
Jumlah bunga
Jumlah polong
Berat
22
1
18
1
-
1,15
2
4
4
-
1,80
26
1
11
-
-
2,6
2
3
-
-
7
29
1
15
3
12
3
2
6
5
21
3,5
                                                                                                                    






Gambar 1. Bintil akar Mimosa pudica

Gambar 2. Daun Mimosa pudica

Gambar 3. Bunga Mimosa pudica

B.     Pembahasan
Bakteri nitrogen adalah sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu  kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) yang bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong - polongan untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme. Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80 %, sebahagian besar dalam bentuk N2 yang tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya. Tanaman dan mikroba umumnya mendapatkan nitrogen dari senyawa seperti ammonium (NH4+) dan nitrat (NO3-). Untuk memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, pakar bioteknologi memusatkan perhatiannya pada hubungan antara tanaman dengan jenis mikroba tertentu yang  dapat menambat nitrogen dari udara dan menyusun atom nitrogen kedalam molekul ammonium, nitrat, atau senyawa lain yang dapat digunakan oleh tumbuhan (Handoko, 1996).
            Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Tanaman kacang-kacangan  seperti buncis, kedelai, akarnya mempunyai bintil-bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti. Simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak.  Bakteri mendapatkan zat hara yang kaya energi dari tanaman inang sedangkan tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannya. Bakteri penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacangan adalah jenis bakteri Rhizobium.  Bakteri ini  masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang-kacangan.  Belum diketahui sepenuhnya bagaimana rhizobium masuk melalui rambut-rambut akar, terus ke dalam badan akar dan selanjutnya membentuk bintil-bintil akar (Retnowati, 1998).
Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar (kebanyakan adalah anggota Fabaceae) yang terbentuk akibat infeksi bakteripengikat nitrogen yang bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja sama ini memungkinkan tersedianya nitrogen bagi tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa ditemukan berkelompok.
Menurut Diana et.al. (2003), klasifikasi putri malu adalah :
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Mimosa pudica
Siklus nitrogen terjadi pada saat oksigen berkurang, nitrat (NO3-) akan diubah kembali menjadi gas nitrogen (N2) oleh bakteri, sehingga terjadi pelepasan gas oksigen (O2). Proses inidinamakan denitrifikasi yang pada umumnya dilakukan oleh bakteri Pseudomonas,Paracoccus denitrificans,Escherichia coli. Nitrogen yang dihasilkan dari prosesdenitrifikasi ini selanjutnya dilepaskan ke udara. Dengan cara inilah siklus nitrogenakan berulang dalam ekosistem. Produk fikasai nitrogen adalah NH3 (amonia)yang diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia iniberbentuk gas, sehingga dapat menguap kembali ke atmosfer atau masuk ke dalam tanah dan bergabung dengan ion hidrogen menjadi amonium (NH4+) .


            Dalam bentuk amonium, nitrogen dapat langsung digunakan oleh tumbuhan. Berikut adalah reaksi nitrogen tersebut:
NH3 + H+ → NH4+
            Amonia (NH3) dalam tanah juga digunakan oleh bakteri aerob sebagai sumber energi melalui proses nitrifikasi yaitu, tahap oksidasi amonium menjadi nitrit (NO2-) dan kemudian menjadi nitrat (NO3-). Bakteri aerob yang terlibat dalam nitrifikasi antara lain Nitrosomonas dan Nitrosococcus.Nitrat yang dihasilkan selanjutnya akan diserap oleh akar tumbuhan.Berikut ini adalah reaksi amonia menjadi nitrit:
2NH3 + 3O2 → 2HNO2 + 2H2O
           























IV.        KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan didapat kesimpulan bahwa siklus nitrogen terjadi pada saat oksigen berkurang, nitrat (NO3-) akan diubah kembali menjadi gas nitrogen (N2) oleh bakteri, diantaranya Pseudomonas,Paracoccus denitrificans,Escherichia coli. Amonia (NH3) dalam tanah juga digunakan oleh bakteri aerob sebagai sumber energi melalui proses nitrifikasi yaitu, tahap oksidasi amonium menjadi nitrit (NO2-) dan kemudian menjadi nitrat (NO3-). Bakteri aerob yang terlibat dalam nitrifikasi antara lain Nitrosomonas dan Nitrosococcus.

                                   

                                              
















DAFTAR PUSTAKA
Diana, R., D. Hadriyanto, M. Hiratsuka, T. Toma, Y, Morikawa. 2003. Carbon Stocks of Fast Growing Tree Species and Baselines After Forest Fire in East Kalimantan, Indonesia. International Symposium on Forest Carbon Sequestration and Monitoring, 12-13 September 2003, Balikpapan.. Universitas Mulawarman.

Foley, G. 1993. Pemanasan Global. Yayasan Obor. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Handoko, A. Sugandhy and Gunardi. 1996. Inventory of Greenhouse Gases Emissions and Sinks in Indonesia. The State Ministry of Environment Republic of Indonesia.

Morikawa, Y. 2003. Manual of Biomass Measurements in Plantation and Regenerated Vegetation. Japan International Forestry Promotion and Cooperation Center (JIFPRO) - Japan Overseas Plantation Center of Pulpwood (JOPP). Tokyo.

Retnowati, E. 1998. Kontribusi Hutan Tanaman Eucalyptus grandis Maiden Sebagai Rosot Karbon di Tapanuli Utara. Buletin Penelitian Hutan 611 : 1-10. Pusat Penelitian dan Pengembangan Huta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar