Cari Blog Ini

Kamis, 29 Desember 2011

MORFOMETRI


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan wilayah laut yang luas. Didalam laut tersebut terdapat aneka ragam hayati yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor terutama menunjang perekonomian bangsa. Pemanfaatan hasil perikanan sebagai sumber daya laut merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber pangan dan komoditi pedagangan, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Perikanan yang dimaksud disini dalam arti yang luas mencakup penangkapan dan budidaya perikanan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman spesies ikan yang tinggi, yang dapat dijadikan sumber penghasilan terutama dalam mencukupi kebutuhan perekonomian masyarakat. Metode dalam pengembangan sumber daya perkanan sudah dikembangkan baik itu ekstensif maupun intensif. Namun, saat ini masyarakat masih banyak yang menggunakan sistem budidaya ekstensif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh dalam hal budidaya hasil perikanan. Dengan timbulnya beberapa faktor diatas pemanfaat perikanan di Indonesia masih belum optimal, pada hal berdasarkan realita yang ada. Indonesia adalah negara yang sangat strategis dibidang perikanan. Ikan adalah komoditi yang digunakan sebagai sumber pangan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan adanya pemanfaatan hasil perikanan maka diharapkan hasil perikanan di Indonesia dapat dimatfaatkan secara optimal baik dalam pemanfaatan unutk konsumsi maupun pemanfaatan untuk menutupi perekonomian masyarakat. Ikan nilem (Osteochillus hasselti) merupakan jenis ikan yang masih berkerabat dekat dengan ikan mas dari  famili Ciprinidae. Ikan ini banyak tersebar di Eurasia, Afrika, India, dan paling bayak di Asia Tenggara. Ikan nilem disamping penyebarannya yang luas juga mempunyai banyak variasi sehingga sangat enarik untuk diteliti.
Metode truss morphometrics merupakan salah satu upaya dalam menggambarkan bentuk ikan dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan.
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara morfometri ini yaitu mengenal karakter morfologi pada hewan avertebrata dan vertebrata yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan determinasi, mengukur bagian morfologi tubuh yang penting pada hewan avertebrata dan vertebrata di setiap fase pertumbuhannya, menerapkan teknik truss morphometrics pada ikan agar mendapatkan gambaran tubuh lebih menyeluruh.
























MATERI DAN METODE
A. Materi
            Materi yang diamati adalah hewan vertebrata dari kelas pisces yaitu ikan nilem ( Ostochillus hasselti).
Alat yang digunakan yaitu bak preparat, pinset, jarum preparat, kaca pembesar, mikroskop, buku gambar dan alat tulis, jangka sorong, kertas milimeter, dan steroform.

B. Metode
1.      Ikan nilem yang telah diawetkan diletakkan diatas steroform.
2.      Titik-titik yan digunakan sebagai patokan pengukuran ditandai dengan jarum preparat.
3.      Pengukuran dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku dan semuanya berjumlah 24 buah.















III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil








osteoc48




Gambar  Ikan Nilem (Ostheochillus hasselti)
Keterangan

1.    Mulut
2.    Titk maxilla dorsal
3.    Titik maxilla ventral
4.    Pangkal operculum bagian ventral
5.    Pangkal operculum bagian dorsal
6.    Pangkal depan sirip anal
7.    Pangkal depan sirip punggung
8.        Pangkal belakang sirip punggung
9.        Pangkal belakang sirip anal
10.    Pelipatan ekor bagian dorsal
11.    Pelipatan ekor bagian ventral
12.    Pertengahan pelipatan ekor


Jarak dalam Truss Morphometriss

PB       : 1-12
A1       : 2-3
A2       : 2-4
A3       : 2-5
A4       : 3-4
A5       : 3-5
A6       : 4-5
B1       : 4-6
B2       : 4-7
B3       : 4-8
B4       : 5-6
B5       : 5-7
B6       : 5-8
C1       : 6-7
C2       : 6-8
C3       : 6-9
C4       : 7-8
C5       : 7-9
C6       : 8-9
D1       : 8-10
D2       : 8-11
D3       : 9-10
D4       : 9-11
D5       : 10-11


Tabel truss morphometrics untuk Ikan Nilem
Kel
Truss Morphometrics
PB
A1
A2
A3
A4
A5
A6
B1
B2
B3
B4
B5
B6
C1
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D4
D5
1
10
, 42
1,41
1,72
1,445
0,72
2
,
33
2,135
6,91
4,105
6
,
675
6,91
2,93
6,22
4
,
82
2,23
1,005
3,51
5,305
2
,
135
2,52
3,23
2,145
1,73
1,44
2
11,83
1,875
2,44
1,3
1,255
2
,
45
2,72
3,52
5,54
6
,
35
4,745
4,205
5,44
5
,
25
4,76
3,35
7,55
4,975
3
,
755
4,3
4,735
3,835
2,6
1,9
3
11,95
1,25
2,8
1,65
1,95
2
,
55
2,8
7
5,65
6
,
65
7,75
4,45
5,45
4
,
65
3,75
7,45
7,75
4,48
3
,
45
4,15
4,85
3,15
2,95
1,85
4
12,815
1,5
2,735
1,64
1,82
2
,7425
3,02
6,315
5,44
6
,2275
7,115
4,015
5,44
4
,6175
3,42
7,34
7,75
5,025
3
,5175
4,45
4,15
1,35
2,30
1,9
5
11
,
5
0,83
2
1,62
1,31
2,42
2,5
7,51
4,9
7,21
7,7
3,2
6,42
5,4
2,51
1
3,52
5,81
2,31
3,53
3,1
1,4
2,4
1,6






B. Pembahasan
         Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Fakor factor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan ,ph, suhu, dan salinitas, factor factor tersebut, baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama , mempuyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sam namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lainya. Satuan ukuran yang digunakan sangat bervariasi. Di Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm) atau millimeter (mm), tergantung dari keinginan si pengukur . ukuran ukuran ini sering disebut ukuran mutlak. Untuk memperoleh ukuran yang lebih teliti, sebaiknya si pengukur menggunakan jangka sorong (caliper) (Anonim, 2009).
         Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil bahwa pengukuran truss morphometrics meliputi 24 pengukuran karakter seperti yang terlihat dalam tabel hasil dan dikur dala satuan centieter(cm) adakalanya peneliti menggunakan satuan yang lain seperti milimeter. Pengamatan ikan nilem kelompok 4 menggunakan teknik truss morphometrics yaitu mengukur bagian morfologi tubuh yang penting pada ikan nilem (Osteochillus hasselti) yaitu mulut, titk maxilla dorsal, titik maxilla ventral, pangkal operculum bagian ventral, pangkal operculum bagian dorsal, pangkal depan sirip anal, pangkal depan sirip punggung, pangkal belakang sirip punggung, pangkal belakang sirip anal, pelipatan ekor bagian dorsal, pelipatan ekor bagian ventral, pertengahan pelipatan ekor, didapatkan hasil bahwa PB (11,505), A1 (1,225), A2 (2,305), A3 (1,415), A4 (1,505), A5 (2,310), A6 (2,510), B1 (7,11), B2 (5,325), B3 (6,205), B4 (7,030), B5 (4,005), B6 (5,305), C1 (4,725), C2 (3,402), C3 (1,402), C4 (1,625), C5 (5,015), C6 (3,005), D1 (5,005), D2 (4,405), D3 (1,302), D4 (2,405), D5 (1,705). Menurut haryono (2001), krakter yang ada pada ikan sebangsa nilem hanya ada 22 karakter saja.
         Ikan Nilem /Paweh (Osteochilus hasselti) bentuk tubuh hampir serupah dengan ikan mas, hanya kepalah relatif kecil, pada sudut-sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuh ikan ini hijau abu-abuan, dan hidup di perairan yang jernih, makanan berupa tumbuhan. Sirip punggung dari ikan nilem ini di sokong jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak bentuknya simetris. Sirip dubur di sokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak,sirip perut di sokong 1 jari-jari keras dan 8 jari lunak, sirip dada di sokong 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Di indonesia ikan ini terdapat di jawa, sumatra, dan kalimantan di luar indonesia terdapat di malaysia dan siam. (Djuhanda, 1981).
Ikan Nilem (Osteochillus hasselti ♀), menurut Radiopoetro (1977) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Chordata
Subphylum    : Vertebrata
Classis           :  Pisces
Subclass        : Teleostei
Ordo              : Ostariophysi
Subordo         : Cyprinoidae
Famili            : Cyprinidae
Genus            : Osteochillus
Spesies           : Osteochillus hasselti
         Morfometrik yaitu bentuk-bentuk luar dari bagian tubuh tertentu yang dijadikan dasar untuk membandingkan, seperti lebar kepala, lebar interior bital, panjang standar (baku), lebar mata dan lain-lain. Dasar pembanding yang lainnya ialah struktur bagian dalam dari tubuh seperti bagian alat pencernaan makanan, bentuk-bentuk sel-sel tertentu dan lain sebagainya (Marsen, 2008).
            Metode morfometri sering digunakan untuk identifikasi populasi dari jenis ikan (Messieh, 1972). Studi Morfometri didasarkan pada seperangkat ukuran yang merupakan ukuran dan variasi bentuk dan karakter yang berbeda. Sistem morfometri tradisional seringkali hanya mengambarkan beberapa hal saja sehingga tidak mewakili keseluruhan bentuk organisme yang di ukur dan terkesan hasilnya bias, berbeda dengan truss morphometics yang melakukan pengukuran secara menyeluruh ( Turan, 1999).
         Manfaat dari morfometri yaitu lebih mudah dalam mendeterminasi suatu hewan berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimilikinya, disamping itu juga dapat diketahui kisaran umur dan jenis kelamin dari hewan yang telah dilakukan morfometri padanya. Supaya memperoleh data morfometri yang memadai diupayakan dengan menyeleksi spsimen yang dianggap sudah memiliki karakter morfologi yang sudah mapan ( Haryono, 2001).




KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Teknik truss morphoetrics bisa menggambarkan bentuk morfologi dari ikan nilem secara jelas.
2.      Metode tradisional jarang digunakan karena hasil yang didapat biasanya masih bersifat bias.
3.      Hasil pengukuran bisa dijadika pedoman dalam deerminasi dan juga bisa sebagai patokan dalam penentuan jenis kelamin, umur, dll.


B. Saran
            Awetan preparat yang digunakan diharapkan awetan yang masih baru karena kemarin ada awetan yang bentuknya sudah hampir rusak.










DAFTAR REFERENSI
Anonim. 2009Ciri Morfometrik pada Ikan. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1932304-ciri-morfometrik-pada-ikan/. Diakses tanggal 21 Mei 2010.
Djuhanda, T. 1981.Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung
Haryono. 2001. Variasi Morfoogi dan Morfometri Ikan Dokun ( Puntius lateristriga) di Sumatra. Biota. VI (3): 109-116
Messieh, SN 1972. Use of otoliths in identifying herring stocks in southern Gulf of Lawrence and adjacent waters. J. Fish. Res. Board Can. 29:1113-1118.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Turan, C. 1999. A Note on The Examination of Morphometric Differentiation Among Fish Populations: The Truss System. Journal of Zoology : 23 (1999) 259-263






Tidak ada komentar:

Posting Komentar